Togel Online

Menilik Sejarah Perkembangan Kulkas dari Masa ke Masa

Hampir setiap orang saat ini memiliki kulkas atau lemari pendingin di dalam rumah mereka. Keberadaan benda elektronik ini sudah seperti hal yang essensial, terlebih bagi mereka yang menyukai kegiatan memasak. Dengan adanya kulkas di rumah, bahan-bahan panganan akan bisa lebih awet dan terhindar dari kerusakan. Selain itu, beberapa makanan atau minuman pun butuh untuk disimpan di dalam kulkas agar tekstur dan rasanya bisa tetap tertahankan, misalnya saja seperti es krim.

Sebelum kulkas ditemukan, orang-orang pada zaman dulu biasanya menggunakan metode pengeringan, penggaraman, den mengandalkan rumah es untuk mengawetkan makanan.

Dalam kasus penggunaan rumah es ini, orang-orang akan sengaja memasukan banyak sekali bongkahan es hingga suhu di dalamnya menjadi super dingin. Namun, teknik ini hanya lazim dipakai oleh mereka yang tinggal di dekat pegunungan es.

Barulah di abad ke-11, seorang ilmuwan dari Persia melakukan serangkaian uji coba dan berhasil menemukan kumparan pendingin yang dimasukkan ke dalam sebuah tabung. Adapan kegunaan benda ini pada saat itu adalah sebagai tempat menyimpan benda-benda hasil percobaan, dan air. Kemudian, di tahun 1748, seorang ilmuwan Skotlandia bernama William Cullen dari Glasgow University mencoba untuk mengembangkan mesin pendingin sederhana. Dirinya memfungsikan pompa untuk membuat vakum parsial di atas sebuah wadah dietil eter, lalu dipanaskan. Inilah yang dianggap sebagai cikal bakal penemuan kulkas di dunia.

Pada tahun 1805, sebuah mesin pendingin yang menggunakan uap sebagai pengganti cairan pendingin berhasil dirancang oleh Oliver Evans. Berselang 29 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1834, Jacob Perkins yang merupakan seorang ilmuwan Amerika menciptakan sistem pendingin kompresi, dan berhasil menyempurnakan temuan sebelumnya.

Lalu, di tahun 1851, John Gorrie melanjutkan inovasi kulkas yang sudah ada dan berhasil menciptakan mesin yang mampu membuat es. Perkembangan mesin pendingin ini semakin meluas ke berbagai negara takala James Harrison berhasil membuat sistem pendinginan untuk digunakan dalam industri makanan.

Pada tahun 1922, dua orang mahasiswa Royal Institute of Technology di Stockholm bernama Batlzar von Platen dan Carl Munters benar-benar menyempurnakan mesin pendingin yang kini disebut sebagai kulkas. Namun, pada saat itu, kulkas masih terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan compressor. Sehingga belum terlalu efektif untuk menyimpan es terlalu lama.

Setelah itu, kulkas terus mengalami perkembangan yang lebih signifikan dengan dan bahkan menggunakan bahan yang lebih kokoh, yaitu besi berlapis porselen. Namun sayang, kulkas pada masa ini masih menggunakan zat belerang dioksida, sehingga dapat mengganggu kesehatan mata.

Untuk mengatasi kekurangan kulkas sebelumnya, maka digantilah zat belerang dioksida menjadi zat Freon yang lebih aman bagi manusia. Hingga, saat memasuki tahun 1950, kulkas sudah mulai digunakan untuk menyimpan sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging, agar tetap awet dan segar dalam jangka waktu yang lebih lama.

Kulkas di era modern seperti saat ini memang lebih canggih ketimbang saat dulu. Apalagi dengan tersedianya berbagai teknologi yang bikin makanan tak hanya sekedar awet, namun juga lebih sehat.

Keunggulannya pun terbilang banyak, seperti mampu menghilangkan bau tak sedap di dalam kulkas, punya penyimpanan yang lebih lebar, hemat listrik, dan mampu mengurangi perkembangan bakteri dan jamur pada makanan atau minuman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *