Pisau cukur sudah ada sejak awal peradaban manusia. Ini dibuktikan dengan ditemukannya temuan berupa kulit kerang atau batu yang diasah pada makam kuno.
Pada masa itu, alat cukur yang digunakan berupa kulit kerang dan batu. Budaya bercukur dapat ditemukan dalam berbagai peradaban, misalnya saja pada budaya Mesir Kuno.
Pada masa Fir’aun ini kita dapat melihat golongan masyarakat berdasarkan cukuran jenggotnya. Hal ini diperkuat dengan temuan alat cukur yang terbuat dari perunggu pada makam raja dan keluarga bangsawan oleh para arkeolog.
Romawi kuno memiliki budaya yang berbeda dari Mesir. Romawi menganggap bahwa mencukur bukanlah budaya bagi lelaki. Mereka memang membawa pisau cukur, namun digunakan untuk berperang atau berkelahi satu lawan satu.
Kata Beard memiliki 2 arti, yaitu mencukur dan menghadapi. Dalam bahasa Romawi disebut dengan Barba ini merupakan asal dari kata Barber yang kita kenal sekarang.
Suku Indian di dataran Amerika juga memiliki budaya bercukur, mereka bercukur dengan menggunakan dua keping kerang sebagai jepitan.
Gaya bercukur dari para tokoh masyarakat Amerika sering dijadikan rujukan, seperti gaya bercukur jenderal Ambrose Everett Burnside yang gaya bercukurnya dikenal dengan nama gaya Burnside.
Pada masa ini sudah ditemukan pisau cukur yang aman digunakan sehingga tidak melukai kulit pemakainya.Sedangkan Safety Razor baru ditemukan pada ahun 1762 oleh seorang tukang cukur profesional yang bernama Jean Jacques Perret. Pisau ini memiliki pengaman yang terbuat dari logam sehingga meminimalisir kemungkinan untuk melukai kulit.
Lalu pada sekitar tahun 1880an barulah ditemukan pisau cukur berbentuk huruf T seperti yang kita kenal sekarang ini. Namun pada masa itu, pisaunya belum bisa diganti sehingga harus rajin diasah guna mempertahankan ketajamannya.