Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi di dunia alat berat semakin pesat, terutama dengan hadirnya alat berat listrik yang menawarkan tenaga besar sekaligus ramah lingkungan.
Kendaraan-kendaraan ini tidak hanya mengurangi emisi gas buang, tetapi juga memberikan efisiensi operasional yang lebih tinggi bagi perusahaan tambang dan konstruksi.
Banyak produsen alat berat ternama, seperti Caterpillar dan Komatsu, telah memperkenalkan prototipe dan bahkan produk yang sudah siap untuk pasar.
Keunggulan Alat Berat Listrik
1. Pengurangan Emisi Karbon
Salah satu keunggulan utama alat berat berteknologi listrik adalah kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon. Dengan beralih dari mesin diesel ke tenaga listrik, kendaraan ini mampu mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan selama proses operasional.
Alat berat dengan teknologi baru ini digadang-gadang akan memiliki lithium-ion battery packs atau baterai lithium-ion, dengan nol emisi karbon.
Sedangkan kita tahu, alat berat diesel didukung oleh mesin diesel yang akan mengeluarkan karbon dioksida banyak.
Menurut laporan United Nations Environment Programme, penggunaan alat berat elektrik dapat memangkas emisi karbon hingga 50% dibandingkan dengan mesin diesel konvensional.
2. Efisiensi Bahan Bakar dan Operasional
Alat berat elektrik menawarkan efisiensi yang lebih baik dalam hal penggunaan energi.
Dalam wawancara dengan Direktur PT United Tractors, Prasetyo Nugroho, disebutkan bahwa meskipun investasi awal untuk alat berat listrik cukup tinggi, biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan dengan mesin berbahan bakar fosil.
Hal ini karena penggunaan energi listrik lebih hemat dan perawatan mesin yang lebih mudah.
3. Tenaga Lebih Kuat
Meskipun banyak yang meragukan kekuatan kendaraan listrik, alat berat elektrik modern mampu memberikan performa yang setara, bahkan lebih baik daripada mesin diesel.
Dengan motor listrik yang kuat, alat-alat ini dapat beroperasi lebih efisien di medan yang berat seperti tambang dan proyek konstruksi besar.
Jika Hybrid, Bagaimana Cara Kerjanya?
Peralatan listrik hybrid menggabungkan kepadatan daya mesin diesel dengan kemampuan baterai untuk mengurangi emisi.
Peralatan ini berisi mesin diesel yang lebih kecil beserta baterai yang dapat diisi ulang seperti motor listrik, sehingga ideal untuk pekerjaan dengan intensitas tinggi dan lokasi yang membutuhkan emisi rendah.
Penggerak hybrid tetap membakar bahan bakar diesel, tetapi dapat memulihkan dan menggunakan kembali energi yang seharusnya terbuang menjadi lebih panas.
Hal ini memungkinkan sistem pendinginan yang lebih kecil dan menciptakan mesin yang lebih efisien. Faktanya, loader hybrid LX1 20 ton Volvo CE 50% lebih efisien daripada loader diesel konvensional 25 ton.
Tantangan Penggunaan Alat Berat Listrik
1. Keterbatasan Infrastruktur Pengisian
Salah satu hambatan terbesar dalam adopsi alat berat di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya.
Area tambang dan proyek konstruksi yang sering berada di lokasi terpencil memerlukan pengaturan logistik yang lebih kompleks untuk menyediakan fasilitas pengisian daya.
2. Biaya Investasi Tinggi
Meskipun efisiensi operasional lebih baik, biaya awal untuk membeli dan mengimplementasikan alat berat berteknologi baru ini cukup tinggi.
Menurut Prasetyo Nugroho, biaya pembelian alat berat bertenaga listrik bisa 30-40% lebih mahal dibandingkan dengan mesin diesel tradisional. Namun, biaya tersebut diyakini dapat kembali dalam jangka panjang melalui penghematan bahan bakar dan perawatan.
Apakah Alat Berat Ini Tetap Menggunakan Pelumas?
Ya, alat berat berteknologi listrik tetap membutuhkan pelumas, sama seperti alat berat yang menggunakan mesin diesel. Meskipun sumber tenaganya berbeda, banyak bagian bergerak pada alat berat—seperti bantalan, sistem hidrolik, dan sambungan mekanis—masih memerlukan pelumasan untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan, dan menjaga kelancaran operasional.
Pada alat berat ini, terutama dengan motor listrik, pelumasan sangat penting untuk komponen seperti gearbox, bantalan, dan aktuator.
Meskipun alat berat berteknologi listrik mungkin memerlukan lebih sedikit perawatan secara keseluruhan karena tidak menggunakan oli mesin, pelumasan untuk bagian-bagian lain tetap sangat penting demi keandalan dan umur panjang mesin.
Sistem hidrolik, yang umum pada alat berat, juga membutuhkan pelumas khusus agar berfungsi dengan optimal.
Masa Depan di Indonesia
Di Indonesia, sektor tambang dan konstruksi mulai melirik alat berat elektrik meskipun adopsinya masih lambat. United Tractors menjelaskan, perusahaan-perusahaan tambang besar seperti PT Freeport Indonesia mulai mempertimbangkan penggunaan alat berat listrik sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap lingkungan.
Namun, hingga saat ini, belum ada implementasi besar-besaran karena faktor infrastruktur dan biaya.
Alat berat elektrik menghadirkan peluang besar bagi industri tambang dan konstruksi untuk lebih efisien dan ramah lingkungan.
Meskipun adopsi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, potensi yang dimiliki teknologi ini untuk masa depan sangatlah besar, terutama seiring dengan berkembangnya infrastruktur dan peningkatan kesadaran terhadap lingkungan.
TERSEDIA JUGA: