Sama hal nya sebuah Jam, yang berfungsi sebagai penunjuk waktu yang kini menyebar fungsi layaknya sebuah aksesoris yang digunakan, keberadaan Topi adalah sebagai penutup atau pelindung kepala yang umum digunakan sehari-hari, kini lebih banyak di miliki sebagai jenis aksesoris dalam lengkapnya fesyen yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sama layaknya benda-benda yang bisa kita lihat sehari-hari di dekat kita, topi awalnya diciptakan untuk beragam tujuan. Tidak hanya untuk menutupi kepala, topi dulunya digunakan sebagai aksesoris hingga perlengkapan seremonial dan keperluan agama. Kini topi banyak dipergunakan sebagai identitas profesi hingga jadi aksesoris fesyen yang digunakan oleh berbagai usia.
Tahukah kamu, ternyata sebuah catatan sejarah tertua mencatat bahwa topi sudah dikenal sejak 3000 SM. Sedangkan para arkeolog banyak yang berpendapat bahwa sebuah temuan sejarah masa paleolitik 26.000 tahun lalu bernama Venus of Brassempouy menggambarkan topi. Selain itu, topi juga ditemukan dalam bentuk lukisan pada sebuah makam di Mesir. Lukisan itu menggambarkan seorang laki-laki yang menggunakan topi jerami berbentuk kerucut pada 3200 SM. Para penduduk Mesopotamia kuno sering menggunakan topi kerucut terbalik yang mirip seperti vas.
Sementara itu di wilayah Yunani dan Roma dikenal juga topi bernama Pileus atau Phrygian Cap yang bentuknya mirip batok kepala sederhana. Pileus banyak digunakan oleh budak yang sudah merdeka dan banyak digunakan selama masa perang Revolusi sebagai simbol perjuangan kebebasan melawan kaum elit Monarki.
Tak hanya jadi penutup kepala, topi juga jadi aksesoris mode yang terus berkembang dari masa ke masa. Dulunya Topi pernah digunakan sebagai perlengkapan perang hingga alat pelindung kepala, pada masa abad pertengahan topi digunakan sebagai salah satu aksesori pelengkap pakaian.
Istilah Hennin yang merupakan hiasan kepala yang berbentuk kerucut “menara” atau kerucut terpotong dipakai hingga akhir Abad Pertengahan oleh perempuan Eropa dari kelas bangsawan.
Hingga pada pertengahan abad-19, perempuan mulai menggunakan bonnets yang bentuknya lebih besar dengan berbagai hiasan seperti bunga, pita, hingga bulu yang cantik.
Ternyata tradisi mengenakan topi juga harus dilakukan ketika menonton acara pacuan kuda berasal dari Royal Ascot di Inggris. Semua tamu yang hadir diwajibkan mengenakan topi, dan tradisi ini diadopsi juga oleh Amerika Serikat pada acara balap kuda yang dilakukan di Kentucky Derby.
Namun pada tahun 1980-an dan awal-awal abad-21, topi-topi modern mulai banyak diproduksi dan menarik perhatian kaum muda untuk mengikuti mode fashion terbaru, misalnya snapback hingga topi trucker.
Kini banyak juga yang menggunakan topi yang jadi identitas profesi tertentu misalnya Toque oleh koki, Mitres yang dipakai oleh Uskub, Turban oleh orang Sikh, hingga Peci yang jadi identitas laki-laki muslim.
Semakin berkembangnya mode dan fashion di seluruh dunia topi basbol sebagai seragam bisbol lalu dikenakan juga untuk cabang olahraga hingga bagian dari seragam militer dan kepolisian. Bahkan seiring perkembangan waktu, topi bisbol umum dikenakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan khususnya para hatters (istilah pembuat topi) di London paling terkenal adalah James Lock & Co dari St. James Street, yang diklaim sebagai toko topi tertua di dunia.
Kini di Indonesia khususnya, banyak sekali brand-brand lokal yang berangkat dari Umkm meraup keuntungan dengan memasarkan berbagai jenis topi yang hampir rata-rata di miliki oleh semua orang dengan fungsi pelindung sekaligus menambah menarik penampilan seseorang.