Menengok Sejarah Penemuan Vaksin
Perang dalam melawan penyakit / patogen di dunia dalam sejarah hingga saat ini yang dinilai paling ampuh adalah vaksin. Vaksin dalam referensi-refernsi disebutkan ditemukan oleh seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner pada tahun 1796. Melihat dari sejarah perjalannya, bermula dari Edward Jenner yang terinspirasi oleh laporan berkait pengobatan inokulasi yang dilaporkan oleh istri duta besar Inggris untuk Turki Lady Mary Wortley Montagu. Lady Mary Wortley Montagu adalah seorang aristokrat, penulis dan penyair asal Inggris. Pada tahun 1712, Lady Mary menikahi Edward Wortley Montagu yang kemudian menjabat sebagai duta besar Inggris untuk Porta Ottoman Turki. Lady Mary ikut suaminya ke Utsmaniyah, dimana ia menjalani dua tahun masa hidupnya disana. Pada masa disana, Lady Mary menulis tentang pangalamannya sebagai wanita di Istanbul Turki.
Lady Mary Montagu banyak memberikan tulisannya selama di Turki dan diantaranya berkaitan dengan penyakit Smallpox. Keluarga Lady Mary Montagu sendiri mengalami musibah terkena penyakit Smallpox (Cacar) pada saat itu. Smallpox atau Cacar ini merupakan salah satu epidemi yang paling mengerikan dalam sejarah manusia dan merupakan salah satu penyebab utama dari bencana kematian massal yang pernah terjadi di abad ke-18. Penyakit ini memiliki tingkat fatalitas yang sangat tinggi dengan membunuh tiga dari 10 orang yang terinfeksi. Penyakit ini meninggalkan bekas luka di wajah dan menyebabkan masalah kesehatan yang memprihatinkan serta kerusakan kulit yang tidak dapat dihilangkan bekas luka setelahnya. Smallpox diperkirakan telah membunuh 500 juta jiwa yang akhirnya baru dapat diberantas pada tahun 1979.
Pengidap cacar juga dikenal sebagai “Monster Berbintik” bagi masyarakat Barat. Namun smallpox pada saat itu di wilayah belahan dunia timur justru telah dilakukan sejumlah upaya pengobatan. Metode atau teknik yang digunakan seperti “variolasi”. Ini merupakan teknik vaksinasi yang paling awal, namun mampu / dinyatakan memberikan hasil dalam mencegah kematian. Kondisi ini berbalik 180 derajad dengan yang terjadi di Eropa dimana pada ahirnya menelan jutaan korban tewas.
Pengidap cacar juga dikenal sebagai “Monster Berbintik” bagi masyarakat Barat. Namun smallpox pada saat itu di wilayah belahan dunia timur justru telah dilakukan sejumlah upaya pengobatan. Metode atau teknik yang digunakan seperti “variolasi”. Ini merupakan teknik vaksinasi yang paling awal, namun mampu / dinyatakan memberikan hasil dalam mencegah kematian. Kondisi ini berbalik 180 derajad dengan yang terjadi di Eropa dimana pada ahirnya menelan jutaan korban tewas.
Metode inokulasi, yang telah diterapkan selama berabad-abad melawan cacar di Kekaisaran Ottoman tersebut, akhirnya tertangkap oleh Lady Mary Montagu dan diamati oleh sang istri duta besar Inggris untuk Istanbul tersebut di tahun 1721 yang selanjutnya Lady Mary Montagu menulis surat untuk negaranya (Inggris). Pada saat Lady Mary Montagu kembali ke Inggris ia bertemu Lady of Wales dan selanjutnya menjadikan teknik inokulasi tersebut dikembangkan di Inggris oleh dokter Edward Jenner dan munculah teknologi vaksin. Hal ini mengindikasikan bahwa penemuan teknis vaksinasi ini telah berkembang terlebih dahulu dalam peradaban pengobatan di Turki sebelumn akhirnya berkembang di Inggris dan seluruh dunia.
Baca juga :
Penemuan Okewla
https://pittsburghhomessearch.com